Sabtu, 03 Januari 2015

Kritik Gua buat Lo.

Gua Mau keritik Pemuda Indonesia dri sudut Pandang Gua, Setelah baca bukunya bang Pandji.

Kenapa ya Indonesia itu…
Indonesia makin lama makin aneh aja. Haram sana-sini, gak boleh ini itu, hukuman gak setimpal… kadang gue mikir, apa gak sekalian aja ya gue yang jadi presiden?

Makin hari Indonesia makin lucu. Terutama entertaiment. Sok niru Korea, banyak plagiarisme sana-sini. Fenomena Gangnam Style, gue rasa cuma di Indonesia segitu dipujanya. Iklan sepatu ada Gangnam Style, iklan susu-yang-dikenyot juga ada. Aneh. Sepertinya mereka berasumsi kalau kita merasa gaul kalau beli barang dengan iklan Gangnam Style. Oke, fine, mungkin PSY sedang tersenyum sambil gepok uang di Korea, tidak ada pihak yang dirugikan. Apa iya?

Lucu juga Indonesia sudah kehilangan jati diri, gak mau lagi jadi Indonesia yang dulu. Maunya jadi Korea, maunya jadi Amerika. Musisinya gak mau jadi kayak Chrisye, gak mau se-maju Slank yang bisa lepas dari ketergantungan narkoba, gak mau kayak Iwan Fals. Maunya jadi kayak Super Junior.

Indonesia yang sekarang lebih pantes disebut Korenesia. Gak terima? Sebut saya menghina nama negara yang diperjuangkan pahlawan? Silahkan. Ayo twitwar sama saya.

Bukankah sebuah nama diberikan setelah melihat ciri-ciri dari obyek tersebut? Apa obyek yang memiliki roda 4 dan memiliki bagasi kita sebut Gondola?

Indonesia itu lucu, lucu sekali. Ngangkang gak boleh, beli BBM Bersubsidi gak boleh (ini gue setuju, tapi lucunya sampai diharamkan. Haha. Saking gak patuhnya), ngucapin natal gak boleh. Besok apa nih? Gak boleh suka lawan jenis?

Indonesia itu lucu. Banyak banget anak muda yang demo sana-sini sampai gebuk-gebuk polisi. Mereka pikir mereka sudah bertindak. Gue gak bilang demo is mean nothing for our country. Tapi demo itu terdengar sangat frustasi. Kita teriak karena orang tidak dengar kita berbisik, bicara, dan berseru kan? Tandanya, kalau sudah demo, aspirasi kita benar-benar masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

Tapi masa cuma aspirasi? Realisasinya mana?

Orang Indonesia itu lucu. Mereka cuma bisa teriak, komplen, demo. Tindakan?

Mereka demo minta gubernur menangani banjir. Tapi abis makan pilus asal buang. Mereka minta gubernur memberi bantuan bencana. Lantas dimana karang taruna? Apa gunanya OSIS?

Indonesia semakin lucu, semaaakin kocak. Makin lama Indonesia makin bikin ngakak.
Sok mengikuti tren luar, sok mengikuti cara hidup orang luar. Gue gak bilang mereka rusaak… tapi itu cara hidup mereka, bukan caranya orang Indonesia.

Bukan caranya orang Indonesia make baju mini pas musim hujan. Bukan caranya orang Indonesia ber-‘yunomisoel’ ria. Bukan caranya orang Indonesia masih kecil udah punya iPad, tapi cuma buat pamer (oke kalau pamer memang sudah mendarah daging di Indonesia…)

Makin lama Indonesia cuma bisa komplen, tapi ngurusinnya negara lain. Contoh : hatters boyband Indonesia, tapi jadi hatters atas nama Super Junior. Lol, komplen tapi tidak mau turun tangan, malah ngurusin boyband negara lain. Lucu.

Indonesia itu berani komplain, berani memulai, tapi gak berani bertanggung jawab.

Satu yang bikin gue tersentil, omongan guru PKN gue :

“Orang indonesia itu aneh semua! Mereka demo-demo gak jelas, ngamuk sama pemerintah… tapi yang dirusak apa? Gedung DPR, pagarnya, tamannya, kacanya dipecahin, dibakar. Emang murah tempat itu dibangun?”

Lagipula semuanya kan dibangun pakai uang rakyat. Dengan merusak sarana-sarana itu, emang DPR keluar, bilang “STOP! Oke, kami dengarkan aspirasi kalian!”, terus mereka berhenti tidur pas rapat, terus kerja mereka jadi becus?

Satu kata : NGIMPI!

Pemuda itu aneh, cuma bisa teriak, minta pemerintah berubah. Bilangnya “harusnya kan yang teratas memberi contoh!”, padahal mereka tahu kalau mereka bisa, tapi mereka malas dan menyerahkannya pada pemerintah.

Lha, kan kalau yang dibawah bisa bener, yang diatas malu, terus ikut berubah…

Abis membaca buku Berani Mengubah-nya Pandji Pragiwaksono, mata gue makin terbuka.
Selama ini gue komplain terus, nyalahin pemerintah terus. Tanpa sadar gue juga bisa kok, memulai tanpa mereka. Kalau mereka gak mau berubah ya, gak usah ditunggu.

Contoh nyata aja. Banjir di Jakarta, semua nyalahin Jokowi, nyalahin Foke meninggalkan Jakarta yang amburadul, nyalahin Bogor karena ngirimin banjir.

Lah, yang kemarin jalan melenggang sambil siul-siul dan buang sampah di kali, siapa?

Gue coba berubah, ga buang sampah sembarangan lagi, gak melanggar peraturan lagi. Tapi masa cuma gue? Yang lain mana? Yang ribut banget kemarin mana? Yang katanya mending pindah ke Korea mana?

Jawaban : mereka lagi bacot via Facebook dan Twitter sambil buang sampah deket rambu larangan, lagi parkir dibawah rambu larangan, lagi ngerokok di deket rambu larangan. Semuanya dibarengi dengan main HP dan bikin status mencela pemerintah.

Udah dibilang, Indonesia itu LUCU. Warganya cocok jadi Stand-Up Comedian, pasti pecah, pasti lucu. Oh ya pasti lucu dong! Wong bikin lawakan soal pemerintah tapi sendirinya ga beres!

Pokoknya, menutup posting ini, gue cuma mau bilang… teruskanlah kelucuan kalian, Indonesia… teruskan. Makin sering buang sampah, makin sering lewatin jalur busway, makin sering ga pake helm, makin sering tawuran, makin sering salahin polisi yang ngegebukin kalian karena kalian ngeledek dan menyulut emosi mereka…

Lanjutin aja, abis itu kalian pindah ke Amerika… ke Korea… ke Malaysia… terus disana, jelek-jelekin nama Indonesia biar Indonesia gak berubah dan MAKIN BOBROK!
Maunya kalian gitu kan ya?

Jumat, 02 Januari 2015

Puisi Galau ala gue - aku hancur

kamu seakan hilang
timbul tenggelam
ku cari ku sibak waktu
dengan kata dengan suara
kau hanya sepatah bersua
apakah ini artinya kau telah lupakan aku?
melangkah tanpaku?
meninggalkan diriku?

aku hanya hancur..

kutitipkan semua pesan ini dalam kata
semoga kau membaca...
aku disini terus mencintaimu
meski ternyata tak kau indahkan
Aku..
aku lelah
aku ingin menyerah
kau tinggalkan diriku
meski pernah berucap takkan hilang dariku
kini aku sendiri
tak lagi berpikir kau akan kembali
aku hanya ingin mati membawa cinta ini
hingga kuberpegang tetap dengan senyum