Sabtu, 22 November 2014

Sebenarnya kita ini berjalan di masa lalu.

Pernah gua membaca buku tentang relativitas waktu.

Tahukah anda matahri yg kita lihat adalah matahari 8,3 menit yg lalu. krn untuk sampai cahyanya ke mata kita membuthkan 8,3 menit. demikian juga bintang di malam hari yg kita lihat adalah bintang 100 milyar tahun lalu. boleh jadi bintang itu telah kolaps sekarang.

pendengaran juga begitu, berita yg kita dengar saat ini adalah kejadian tempo lalu. waktu adalah relatif.

Jika kita melihat sebuah bintang di langit yang jaraknya 1 juta tahun cahaya, berarti yang kita lihat adalah sinar 1 juta tahun yang lalu. Tidak usah jauh-jauh, bintang terdekat dengan Bumi, yaitu Matahari jaraknya 8 menit cahaya. Artinya jika kita melihat matahari akan terbenam di ufuk barat, sesungguhnya matahari sudah terbenam beberapa menit yang lalu.


Jika memang si bintang berjarak 2,5 miliar tahun cahaya, dan dari cahaya yang kita terima sekarang disimpulkan usia bintang tersebut 2 miliar tahun (2,5 miliar tahun yang lalu), maka pada detik ini, usia bintang tersebut adalah 4,5 miliar tahun.
Jika bintang tersebut bersuhu 5800 Kelvin dan memiliki planet-planet dengan konfigurasi seperti planet di tata surya kita, maka ada kemungkinan besar, di salah satu planet bintang tersebut saat ini ada kehidupan mirip dengan di Bumi. Sayangnya akan sulit dibuktikan karena jika makhluk di sana mengirimkan sinyal ke Bumi kita, sinyal tersebut akan tiba 2,5 miliar tahun mendatang.

sehingga boleh jadi bintang yg kita lihat itu sebenarnya sudah kolaps alias udah lenyap hancur.

---

Jadi intinya menurut gua.

Berita yg juga kita dengar udah terjadi ketika sampai di telinga kita. atau di mata kita.
inilah kenapa disebut relativitas waktu.
tergantung sudut pandang siapa.
kita adalah masa lalu bagi 'penghuni' galaksi lain.
dan kita adalah masa lalu dari masa depan kita sendiri.
apa yg real adalah yg ada detik ini. detik lalu tak lagi real. detik depan juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar